Pemilik yayasan tempat anak saya sekolah, dalam setiap
kegiatan parenting selalu mengatakan untuk tidak lupa mengajarkan tiga kata
ajaib yang hampir dikenal di seluruh dunia yakni “tolong, maaf dan terima
kasih”.
Menurutnya, di usia balita lah tiga kata ajaib itu paling
efektif diterapkan karena selepas usia tersebut, anak akan lebih banyak
menerima informasi dari lingkungan terkait dengan aktivitasnya yang sudah
banyak dilakukan di luar rumah. Dan yang paling berperan untuk menanamkan tiga
kata ajaib itu siapa lagi kalau bukan orang tua, khususnya ibu yang lebih
dominan mengurus anak di rumah.
Tiga kata ajaib ini bermanfaat sampai anak dewasa dan masuk
di dunia kerja. Menurut referensi yang saya baca, biasanya karyawan baru di sebuah
perusahaan akan mendapatkan training yang salah satu materinya tentang tiga
kata ajaib ini. Hal ini tentu penting karena berkaitan dengan relasi antar
personal yang berimbas pada kinerja.
Jadi, sejak kapan dan bagaimana sebaiknya tiga kata ajaib
ini dikenalkan? Mengutip dari Parentindonesia.com, Psikolog klinis anak Alzena
Maskouri mengatakan tiga kata ajaib ini bisa dikenalkan sejak dini.
Pembelajaran yang efektif adalah dengan memberikan contoh dan pembiasaan.
Kata terima kasih
digunakan saat anak menerima sesuatu dari siapapun dalam bentuk barang,
pertolongan atau kebaikan yang lain. Orang tua disarankan merespon dengan
bahagia saat anak sudah mengucapkan kata ini.
Kata tolong diucapkan
saat anak meminta sesuatu agar tidak ada kesan memerintah. Dengan kata tolong,
kesan menyuruh itu akan terdengar lembut sehingga orang lain bersedia membantu.
Contoh kecil anak saya selalu selalu minta untuk diambilkan minum, terkadang
dengan nada memerintah, sebelum mengikuti keinginannya, saya koreksi dulu agar
dia menyebutkan kata tolong di depannya. Jika tidak, maka saya tidak bersedia
mengambilkan.
Kata maaf
diucapkan saat anak sudah berbuat salah. Biasakan anak tidak segan mengucapkan
kata maaf dan memintanya untuk tidak mengulangi perbuatannya. Ciptakan kesan dengan
mengucapkan kata maaf ini, anak jadi orang yang hebat dan membuat dia tidak
menjadi rendah.
Selain tiga kata tadi, sumber lain menyebutkan ada dua kata
yang juga harus diajarkan yaitu I love
you dan bolehkah.
Kata I love you tentu
saja sebagai bentuk rasa cinta orang tua pada anak yang akan menghangatkan
hubungan. Anak yang terbiasa dengan kata-kata cinta, hidupnya akan lebih ceria
dan bahagia. Kata bolekah, diucapkan
ketika anak meminta sesuatu pada orang lain.
Menerapkan lima kata ajaib
tersebut memang butuh kesabaran karena pada kenyataannya anak tidak sellau
konsisten mengucapkan. Perlu pembiasaan dan pengajaran secara berulang. Namun
semua tidak akan berhasil jika orang tua tidak menerapkan lima kata ajaib ini
pada dirinya sendiri. Latihlah terus kebiasaan ini mengucapkan lima kata ini
pada anak juga pada orang lain. Sudahkah kita melakukannya?